Berapa Anggaran Digital Marketing ???
Berapa Anggaran Digital Marketing?
Mahal atau tidaknya digital
marketing tergantung dengan jenis yang digunakan oleh
perusahaan Anda. Jika digital marketing seperti
SEO serta konten tentu saja tidak menghabiskan banyak anggaran.
Akan tetapi, jika digital
marketing seperti brosur online serta email tentu
saja memerlukan biaya-biaya tertentu.
Setelah mengetahui tentang pengertian digital
marketing, untuk kesuksesan dan kelancaran bisnis Anda tentu juga
harus didukung perencanaan keuangan yang baik.
Melakukan penghitungan, pelaporan, dan
analisa keuangan merupakan kegiatan pendukung untuk melakukan strategi
pemasaran.
Kesalahan
Umum Pada Digital Marketing
Banyaknya kemudahan yang ditawarkan oleh
konsep pemasaran digital memang menggiurkan.
Tetapi penting untuk Anda perhatikan
bahwa ada beberapa kesalahan seperti di bawah ini yang harus dihindari saat
menjalankan konsep pemasaran digital agar bisnis Anda dapat berjalan sesuai
dengan rencana pemasaran.
1.
Strategi yang Tidak Tepat Sasaran
Strategi dan perencanaan merupakan
sebuah langkah awal untuk menentukan arah sebuah bisnis. Apalagi di era digital
seperti saat ini, tren begitu mudah berubah dari waktu ke waktu, sehingga
kebutuhan dan keinginan konsumen semakin beragam setiap hari.
Biasanya beberapa marketer bertekad
untuk mendapatkan cakupan konsumen yang banyak, sehingga kerap serampangan
dalam memilih target pasar.
Hal ini yang akan menyulitkan proses digital
marketing terlebih dalam proses analisa audiens yang
menjangkau produk Anda.
Sebelum mengenalkan produk maupun jasa
kepada masyarakat secara luas, Anda harus menentukan tujuan dan rencana
pemasaran produk tersebut.
Pastikan bahwa strategi pemasaran yang
Anda rancang sudah spesifik, tepat sasaran, dan dapat dijangkau dengan mudah
oleh target pasar.
Baca juga: lspdigital.id
2.
Memahami Calon Konsumen
Bisnis yang sedang dijalani harus mampu
menjadi solusi atas kebutuhan konsumen. Namun, masih ada banyak pebisnis yang
mengabaikan hal tersebut, sehingga mereka cenderung menawarkan produk yang
tidak sesuai dengan permintaan pasar.
Itulah sebabnya mengapa Anda wajib untuk
mengukur tingkat kebutuhan pasar sebelum menyusun strategi pemasaran.
Idealisme bisnis memang sangat penting,
namun produk yang dijual juga harus memerhatikan audiens,
apa kebutuhannya, apa yang menjadi kesukaan dan tren calon konsumen.
Memahami calon konsumen tidak perlu
mengubah produk Anda, namun dengan menyesuaikan kemasan, konten promosi, dan
juga pemilihan Key Opinion Leader.
Anda dapat mencari tren produk yang
sedang berkembang di masyarakat dengan menggunakan Google Trends. Cukup
masukkan nama produk pada kolom pencarian, Google Trends akan menunjukkan
grafik permintaan produk yang dimaksud.
3.
Mengabaikan Pengukuran Kinerja Digital Marketing
Fungsi digital
marketing tidak hanya fokus pada fitur promosi yang lebih
mudah namun juga terukur.
Padahal salah satu inti seorang pebisnis
menggunakan digital marketing adalah
untuk melihat kinerja pemasaran melalui analisis angka.
Brapakah audiens yang
sadar dengan brand kita,
mengunjungi website, atau meng-klik iklan kita di mesin pencarian.
4. Mengabaikan Story-telling dan Copywriting
Digital marketing kerat kaitannya dengan
konten. Hal yang paling penting dalam pembuatan konten adalah tulisan. baik
konten desain ataupun video, peran copywriting sangat
diperlukan untuk menyampaikan pesan yang akan diberikan kepada calon konsumen.
Tulisan yang dibuat juga harus mampu
memberikan kesan dan mengedukasi audiens sehingga
produk yang diberikan dapat disadari dengan mudah.
Baca juga: lspdigital.id
5.
Halaman Website yang
Tidak Rapi dan Tidak Lengkap
Website resmi
perusahaan merupakan elemen pertama yang pada umumnya dituju oleh para konsumen
ketika mencari informasi produk melalui mesin pencarian.
Di era digital ini, dapat dikatakan
bahwa website merupakan
“wajah” bisnis Anda. Itulah sebabnya mengapa Anda perlu memastikan tampilan website mampu
mengakomodasi kebutuhan para pengunjung, bukan malah akan membuat mereka
bingung karena navigasi website yang
rumit.
Website bisnis yang baik harus mampu
menghadirkan informasi, call-to-action, dan landing
page yang jelas serta tidak merusak fokus
Pastikan pula pesan yang Anda tampilkan
di muka website singkat,
jelas, namun sangat informatif.
Website yang tidak lengkap seperti tidak
memiliki blog, tidak dilengkapi dengan informasi kontak atau About
Us, juga dapat merusak reputasi bisnis Anda.
Selain About
Us, nomor telepon dan alamat email perusahaan
juga wajib ditampilkan dalam website untuk
memudahkan konsumen menyalurkan pertanyaan, saran, dan kritiknya.
Website juga harus sudah beradaptasi
dengan perilaku pengguna dengan menggunakan fitur go-mobile.
Perilaku pengguna yang semakin dinamis menuntut sebuah website dapat
diakses di manapun dan kapanpun.
Baca juga: Skema Sertifikasi
6.
Iklan dan Landing
Page yang Tidak Sesuai
Kesalahan marketing yang
satu ini jelas saja akan menurunkan kepercayaan konsumen. Misalnya Anda sedang
mencari laptop murah di Google, lalu klik iklan yang tersedia, tetapi ternyata
Anda malah diarahkan ke halaman website yang
menampilkan tablet dengan
harga fantastis.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi pada
bisnis Anda, periksa dan analisa kembali elemen yang akan Anda tampilkan di landing
page.
Konten landing
page harus sesuai dengan iklan yang Anda pasang di Google,
Facebook, YouTube, Instagram, dan lainnya.
7.
Proses Check-out yang
Rumit
Jika website Anda
mengharuskan konsumen untuk melalui tahapan check-out yang
rumit, maka hampir dapat dipastikan bahwa konsumen justru akan meninggalkan website tanpa
menyelesaikan pembeliannya.
Ketika konsumen sudah sampai pada tahap check-out,
langkah menuju proses pembayaran harus singkat dan sederhana.
Baca juga: BNSP
Teknologi Digital
8.
Tidak Menghitung Return of Investment (ROI)
ROI atau yang lebih dikenal dengan
istilah laba atas investasi merupakan rasio uang yang diperoleh atau hilang
dalam sebuah investasi.
Jika Anda tidak menghitung ROI, maka Anda
tidak akan mengetahui efektivitas strategi pemasaran yang
telah diterapkan.
Menghitung ROI bisa menjadi hal yang
cukup rumit. Pertama, Anda perlu menentukan komponen mana saja yang perlu
dihitung, seperti traffic, leads, conversion
rate, atau jumlah klik.
ROI harus dihitung dengan mengurangi
jumlah total penjualan dengan biaya investasi, kemudian bagi dengan keseluruhan
biaya investasi dan dikalikan dengan 100%.
Kesimpulan
Itulah pengertian dan beberapa kesalahan digital
marketing yang sering terjadi dan dapat menghancurkan bisnis.
Selain itu, ada kesalahan yang dianggap
sepele namun ternyata juga memiliki dampak yang cukup besar, yaitu tidak
mengoptimalkan penggunaan sosial media.
Diantaranya adalah mengabaikan respon
dan saran dari konsumen di sosial media, membeli followers atau likes palsu,
dan masih banyak lagi.
Komentar
Posting Komentar